Penulisan Daftar Pustaka Bagi Skripsi Mahasiswa STIEKEN Blitar

Penulisan daftar pustaka merupakan hal yang wajib dilakukan oleh mahasiswa dalam menyusun skripsi, karena dari daftar pustaka inilah semua pembaca skripsi akan mengetahui sumber kutipan yang dipakai dalam penelitian ini berasal dari buku yang dikarang siapa, diterbitkan mana, dan tahun terbitan berapa lebih transparan. Memang banyak cara menulis daftar pustaka, bahkan antar lembaga/perguruan tinggi terkadang memiliki aturan sendiri yang berbeda-beda. Untuk itu perlu kiranya dalam artikel kali ini saya informasikan bagaimana penulisan daftar pustaka yang berlaku bagi penyusunan skripsi mahasiswa di STIEKEN Blitar.
Berikut adalah syarat penulisan daftar pustaka :
- Ditulis menurut kutipan-kutipan yang digunakan dalam Landasan Teori.
- Ditulis berdasarkan urutan abjad nama pengarang mulai atas halaman sampai akhir halaman daftar pustaka, bukan berdasarkan tahun terbitan, dan tanpa nomor urut.
- Semua Gelar tidak perlu ditulis.
- Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri-kanan) dan antar satu pustaka satu dengan pustaka lain diberi jarak dua spasi
- Jika dalam satu pustaka penulisan sampai lebih satu baris maka baris kedua dan seterusnya ditulis menjorok kedalam 5 ketukan (spacebar) dari baris pertama.
- Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja ditambahi dengan “et al” (artinya et alia: and others)
Berikut adalah tata-cara penulisan daftar pustaka sesuai kategorinya :
Penulisan nama pengarang untuk buku teks asli (bukan terjemahan) mengikuti aturan sebagai berikut : nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun terbitan, judul buku (cetak miring), edisi buku (jika ada), nama penerbit, kota penerbit. Jika lebih dari satu pengarang, maka yang dibalik hanya nama pengarang pertama sedang pengarang selanjutnya penulisan nama sesuai aslinya tanpa dibalik.
Contoh :
Putra, Iwan Setya. 2016. Metode Penelitian. Edisi 2016. STIEKEN Press. Blitar
Putra, Iwan Setya dan Sandi Eka Suprajang. 2016. Manajemen Keuangan Modern. Edisi Pertama.
Cetakan Kedua. STIEKEN Press. Blitar
Putra, Iwan Setya, et al. 2016. Manajemen Keuangan Publik. Edisi Pertama. Cetakan Kedua.
STIEKEN Press. Blitar
Penulisan nama pengarang untuk buku teks terjemahan mengikuti aturan sebagai berikut : nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun terbitan, judul buku asli (cetak miring), edisi buku (jika ada), nama penerbit, kota penerbit, nama penerjemah, tahun, judul buku (cetak miring), edisi, nama peneribit, kota penerbit.
Contoh :
Kieso, D.E., J.J. Weygandt, dan T.D. Warfield. 2007. Intermediate Accounting. Twelfth Edition. John Wiley & Sons, INc. USA. Terjemahan E. Salim. 2008. Akuntansi Intermediate. Edisi Keduabelas. Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Penulisan nama pengarang untuk buku terbitan lembaga/badan/organisasi mengikuti aturan sebagai berikut : nama lembaga/badan/organisasi, tahun terbit, judul buku/peraturan/UU (cetak miring), nomor/seri aturan (jika ada), edisi, nama penerbit, kota penerbit.
Contoh :
Badan Pusat Statistik. 2013. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Edisi Mei. BPS Jatim. Surabaya.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2011. Aset Tidak Lancar Yang DImiliki Untuk Dijual dan Operasi Yang Dihentikan. Pernyataan Standar AKuntansi Keuangan No. 58 (Revisi 2009). DSAK-IAI. Jakarta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 4301. Jakarta
Penulisan nama pengarang untuk artikel dalam jurnal/prosiding/sejenis mengikuti aturan sebagai berikut : nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun terbitan, judul artikel, nama jurnal (cetak miring), volume dan nomor jurnal (nomor dalam tanda kurung), nomor halaman artikel, nama penerbit, kota penerbit.
Contoh :
Putra, Iwan Setya. 2014. Analisis Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Kampus. Jurnal Kompilasi Ilmu Ekonomi (KOMPILEK) 6(2): 224-235. LPPM STIEKEN Blitar. Blitar
Penulisan nama pengarang untuk skripsi/tesis/disertasi mengikuti aturan sebagai berikut : nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun terbitan, judul skripsi/tesis/disertasi, identifikasi sebagai skripsi/tesis/disertasi (cetak miring), nama program studi dan nama perguruan tinggi, kota perguruan tinggi.
Contoh :
Margono, Kukuh Setyo. 2014. Penentuan Kebutuhan Modal Kerja Yang Tepat Untuk Meningkatkan Rentabilitas. Skripsi. Program Studi Akuntansi STIE Kesuma Negara. Blitar.
Penulisan nama pengarang untuk artikel di internet mengikuti aturan sebagai berikut : nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun terbitan, judul artikel, alamat URL (cetak miring), tanggal dan jam unduh (jam ditulis dalam tanda kurung).
Contoh :
Putra, Iwan Setya. 2016. Menulis Kutipan Dalam Skripsi Mahasiswa STIEKEN Blitar. http://www.setyaputra.org/menulis-kutipan-dalam-skripsi-mahasiswa-stieken-blitar/. 17 Juli 2016 (09:47)
Penulisan nama pengarang yang sama untuk beberapa buku mengikuti aturan sebagai berikut : nama pengarang yang sama cukup diberi tanda “__________”.
Contoh :
Putra, Iwan Setya. 2016. Metode Penelitian. Edisi 2016. STIEKEN Press.Blitar
________ dan Sandi Eka Suprajang. 2016. Manajemen Keuangan Modern.Edisi Pertama. Cetakan Kedua. STIEKEN Press. Blitar